PENGANTAR KLASIFIKASI
I. PENGERTIAN DAN FUNGSI KLASIFIKASI
Pengklasifikasian di sebuah Perpustakaan merupakan salah satu kegiatan dari sub sistem pengelolaan bahan pustaka (seperti ; buku film, rekaman suara, dan lain media) dengan maksud mengelompokan benda/entitas yang tidak sama.
Sistem klasifikasi yang paling luas digunakan dari semua sistem klasifikasi yang ada adalah sistem Dawey Decimal Classification atau klasifikasi Perpustakaan Dewey.
Dengan menggunakan sistem klasifikasi persepuluhan ini akan memudahkan bagi petugas maupun pemakai perpustakaan dalam mencari dan menetapkan kembali suatu karya/bahan pustaka karena sistem klasifikasi tersebut dapat, antara lain :
ØMenentukan lokasi bahan pustaka di dalam jajaran koleksi yang siap digunakan
ØMengumpulkan bahan pustaka yang memiliki subyek uang yang sama dalam jajaran koleksi dan lain sebagainya.
II. CARA PENGUNAAN DCC EDISI 20
Pada perpustakaan yang relatif sedikit koleksinya, tepat bila dalam pengolahan bahan pustakanya memakai pedoman pengolahan (kalsifikasi, tajuk subyek maupun katalogisasi). Edisi ringkas hal ini akan memudahkan bagi “pustakawan” / pengelola pemula, karena penerapanya sederhana dan ringkas.
2.1. Langkah pertama memahami sistem
DCC
yaitu sistem yang hairarkis dan
bertingkat yang menggunakan prinsif
desimal untuk pembagiannya artinya tiap kelompok dalam pembagian ilmu
pengetahuan berturut-turut dideretkan atas dasar sepuluh (pertama : 10 kelas
utama/disebut ringkasan pertama dengan rincian sebagai berikut :
10 KELAS UTAMA / RINGKASAN UTAMA
000 Karya Umum
100 Filsafat dan Psikologi
200 Agama
300 Ilmu-ilmu Sosial
400 Bahasa
500 Ilmu-ilmu Murni
600 Ilmu-ilmu Terapan
700 Kesenian, Hiburan, dan Olah Raga
800 Kesusastraan dan Fiksi
900 Geografi dan Sejarah
Tiap kelas utama mempunyai 10 devisi sehingga 10 kelas uatama ada 100 devisi, 100 devisi ini menduduki posisi kedua sehingga disebut ringkasan kedua.
Misalnya : pada kelas utama 600 Ilmu-ilmu Terapan 10 devisinya adalah sebagai berikut :
600 Ilmu-ilmu Terapan
610 Ilmu Kedokteran
620 Ilmu Teknik Mesin
630 Pertanian
640 Kesejahtraan Rumah Tangga
650 Manajemen
660 Teknologi Kimia
670 Pabrik-pabrik / Industri
680 Pembuatan Produk
690 Bangunan
Demikian pun tiap tiap devisi mempunyai 10 seksi, sehingga berjumlah 1000 seksi, nomor seksi menduduki posisi ketiga dalam notasi untuk nomor nomor seksi yang terdapat dalam bagan.
Contoh : no. seksi dari no. devisi 610 ilmu kedokteran. Ilmu pengobatan
600 Ilmu-ilmu Terapan
(Teknologi kelas) Kelas utama
(ringkasan pertama)
610 Ilmu kedokteran. Ilmu pengobatan
Devisi (ringkasan kedua) selanjutnya
SEKSI / RINGSAN KETIGA
611 Anatomi manusia, biologi sel, biologi jaringan, seksi
612 Fisiologi manusia
613 Proposi Kesehatan
614 Kesehatan Masyarakat
615 Farmakologi dan Ilmu Terapi
616 Penyakit
617 Aneka ragam kedokteran,
Pembedahan
618 Cabang ilmu kedokteran lainnya
619 Kedokteran ekperimental
Setiap seksi dibagi menjadi 10 subseksi, tiap seksi pembagian lebih lanjut sehingga tahap yang dikehendaki dengan notasi desimal yang terus menerus dan terdiri dari penambahan suatu titik desimal sesudah tiga angka antara 000 dan 999 dan sebanyak angka yang dikehendaki.
2.2. Pengetahuan tentang pola bahan akan diperoleh dengan cepat sambil menggukan bertambah cepat bila dalam pekerjaan menggolong/mengkelas ia mencari dulu dalam bagan bukan indeks.
2.3. Langkah berikutnya : Analisa suatu karya
Untuk menempatkan suatu karya ke dalam klas yang tepat, pengklas harus benar-benar mengetahui subyek/isi suatu karya dan itu tidak selamanya mudah.
vKadangkala judul tidak/belum menunjukan suatu subyek maka bentuknya lihat :
1.Daftar isi ; bisanya merupakan pedoman/gambaran untuk mengetahui sesuatunya.
2.Bibiografi dan daftar sumber dari pengarang.
3.Memeriksa prakata/pendahuluan
4.Teliti isi buku
vBila langkah langkah diata belum mengena, mungkin harus menggunakan sumber luar (misalnya : daftar bibliografi, katalog, kamus bibliografi, sejarah kesusastraan, ensiklopedi, tinjauan buku, karya referensi lain.
vBila semua gagal, ahli subyek dimintai keterangan untuk menempatkan karya tertentu tentang menguraikan subyek yang belum dikenal.
2.4. Setelah menentukan subyek karya dan sudut pandang pengolahannya artinya siap untuk mengklasifikasi.
Ada 2 cara
Cara Pertama
Langsung pada bagan yaitu memilih kelas utama yang tepat.
a.Lihat devisi sampai seksi yang tepat
b.Perhatikan semua catatan dan ;petunjuk secara seksama
c.Bila ada keraguan, maka dianjurkan menggunakan indeks relatif.
Cara Kedua
Langsung melalui indeks relatif hal ini kurang dianjurkan karena akan memperlambat proses pengenalan sistem.
2.5. Membaca Tajuk Subyek
Tiap tajuk terdiri dari suatu kata atau rangkain kata yang bersipat inklusif sehingga mencakup semua topik dan entri bawaan.
Ada beberapa tanda baca yang harus diperhatikan dan menjadi petunjuk pengunaannya.
2.6. Pembentukan Nomor
Setelah memiliki klas utama yang tepat dalam bagan, sering kali diberikan kesempatan untuk memperluas suatu nomor tertentu atau ringksan nomor, intruksi tersebut menguraikan prosedur yang harus diikuti.
- Tambahan dari tabel pembantu, tabel tersebut (tidak dapat berdiri sendiri) melaikan bila perlu dapat digunakan bersama dengan setiap angka dari bagan klasifikasi.
Ada 6 tabel pembantu yakni :
Tabel 1 Sub Divisi Standar Ringkasan
- 01 Filsafat dan teori
- 02 Aneka ragam
- 03 Kamus, ensiklopedia, konkardans
- 04 Topik topik khusus
- 05 Penerbitan berseri
- Organisasi dan Manajemen
- Pendidikan, penelitian, topik-topik berkaitan
- Sejarah dan deskripsi barkenaan jenis-jenis orang
- Pengolah historis, geografis, perorangan
Contoh :
- Koperasi (334 dalam bagan)
- Majalah (05 dalam tabel)
Jadi Majalah Koprasi nomor klasnya 334.05
(angka 0 (nol) dipakai atau tidak dipakai perhatikan intruksi berlaku di semua tabel)
Tabel 2 Wilayah
Ringksan :
-1 Wilayah, daerah, tempat dan umumnya
-2 Manusia pada umumnya tanpa mengindahkan wilayah daerah
-3 Dunia zaman purbakala
-4 Eropa, Eropa Barat
-5 Asia Timur Jauh
-6 Afrika
-7 Amerika Utara
-8 Bagian-bagian lain dari bumi dan dunia
Contoh :
- Sejarah (900 dalam bagan)
- Indonesia (- 589 dalam tabel 2)
Jadi Sejarah Indonesia nomor klasnya 959.8
Tabel 3 Sub dari masing-masing kesusastraan Ringkasan :
-1 Sajak
-2 Drama
-4 Essay
-5 Pidato-pidato
-6 Surat-surat
-7 Satir dan humor
-8 Aneka ragam tulisan
-9
Contoh :
- Drama(-2 dalam tabel ini)
- Indonesia (angka dasar 81)
Jadi Drama Indonesia nomor klasnya 812
Tabel 4 Sub Divisi masing-masing Bahasa Ringkasan :
-1 Sistem tulisan dan fonologi dari bentuk standar bahasa
-2 Etimologi bentuk standar bahasa
-3 Kamus dari bentuk standar bahasa
-4
-5 Tata bahasa dari bentuk standar bahasa
-6
-7 Bentuk-bentuk standar dari bahasa
-8 Linguistik terapan
-9
Contoh :
- Fonologi (-1 dari tabel ini)
- Bahasa Indonesia (angka dasar 41)
Jadi Fonologi Indonesia nomor klasnya 411
Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok, Etnis
Ringksan :
-1 Indonesia
-2 Anggola, Saxon Inggris
-3 Mordik
-4 Latin Modern
-5 Italia
-6 Spanyol, Portugal
-7
-8 Yunani
-9 Lain-lain Ras Bangsa
Contoh :
Seni Keramik (angka dasarnya 738)
Orang Italia (-5 dalam tabel ini)
Notasi bantuan dari tabel 1 (-089)
Jadi Seni Keramik Orang Italia nomor Klasnya 738.0895
Tabel ini seperti tabel yang laintidak bisa digunakan sendiri melaikan bersama angka dari bagan klasifikasi. Dan
digunakan bila mana ada intruksi “Tambahan Notasi Bahasa”
Contoh :
- Penerjaman Al – Qur’an ( 2 x 1. 2)
- Kedalam Bahasa Inggris (-21)
Jadi penterjemahan Al Qur’an ke dalam Bahasa Inggris menjadi
2 x 1. 221